Setiap makhluk hidup pasti tidak luput dari sebuah penyakit, begitu juga dengan para unggas termasuk burnung merpati dan dara. Inilah beberapa penyakit yang mungkin terjadi pada burnung dara:
(1) Kanker
Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati.
Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga
banyak menyerang merpati dewasa.
Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang
diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan
menyebabkan kematian merpati. Ada beberapa cara penyembuhan yang
tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam
Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian
glycerin dan 1 bagian jodium/
iodine.
Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga
maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang
tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake
menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati. Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan.
(2) Kurus (merpati menjadi kurus)
Burung kurus dan terlihat sakit. Umumnya disertai mencret. Kurus memang
bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa
diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu
hangat dan roti selama perawatan.
(3) Mencret/Diare
Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang
jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan
terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut,
millet, dsb) sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak
kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk
membersihkan sistem pencernaan.
(4) Pilek
Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu
menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit.
Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari.
Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai
pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga
bisa menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang
ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang
dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari
hembusan angin.
(5) Pnemonia
kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran
bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang
penemonia. Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin.
Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik.
(6) Parathypus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling
serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung
di kandang.
Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap)
dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh
cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya
parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda
pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah
akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung
sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus.
Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa
membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit
tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.
Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah
melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus
merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi
serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa
dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine,
sulfamethazine).
(7) Coccidiosis
Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus).
Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan
menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah.
Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi
kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di
pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang
makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan
selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan
BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan,
Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran.
(8) Cacar
Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau
menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan
muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni
cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya
dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita
akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar
sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang
mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat.
Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke
dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar
ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia
(penggunan perlu petunjuk dokter hewan).
Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita
amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan
oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu
sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit
sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi.