15.14
Azizah

- Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang
menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang
biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup.
Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban
yang sangat tinggi (lebih dari 80%).
- Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur
tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa
terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm)
atau dibuat kotakan dari kaju.
- Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena
bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya
batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng”
sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur
sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang
terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun
cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting
kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang
menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah
jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat
kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran
besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak
dingin.
- Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah
menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang
baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus
dikontrol kebersihannya.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar