Selasa, 10 November 2015

Menyiapkan sarang


  1. Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari 80%).
  2. Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan dari kaju.
  3. Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng” sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.
  4. Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More