Selasa, 10 November 2015

Bedanya merpati rumahan dan merpati lomba


Ragam burung merpati dapat menjadi  bagian dari inspirasi ketika anda akan dan menyukai burung merpati. Burung merpati di klangan penghobis, terbagi menjadi beberapa criteria yakni merpati untuk balap atau racing, merpati untuk lomba tinggian atau kolongan, merpati ternak, merpati hias dan merpati rumahan atau pedaging. Merpati balap, adalah burung merpati yang banyak di lombakan di track –track balap dengan jarak 500- s/d 1000 meter.

Merpati ini memiliki ketangkasan dan kecepatan saat terbang, sehingga bagi burung yang kualitas akan bernilai tinggi, sedang ketika masuk kandang ternak maka turunannya juga akan banyak di burung pelomba merpati balap. Merpati  tinggian, adalah merpati yang di lombakan di arena lomba dengan track dan finis di sawah yang di tandai adanya kolongan  persegi  empat dengan tiang bambo car merah putih. Merpati yang ini juga bernilai tinggi namun jauh lebih murah bila di banding merpati balap.

Merpati  ternak, merupakan merpati yang di tangkarkan secara khusus untuk di ambil trah dan darah keturunannya hal ini di maksud agar anakannya bisa lebih bagus untuk lomba balap maupun tinggian
Merpati hias, adalah merpati yang juga banyak penghobisnya namun merpati yang jenis hias tidak di lombakan, jenis merpati hias cukup banyak di antaranya yang di kenal di Indonesia adalah Merpati gondok, Santinet, lahor bulu jeprak dan lain lain. Merpati hias juga memiliki harga yang kompetitip sehingga banyak di lirik untuk lahan bisnis merpati hias.

Merpati rumahan merpati jenis rumahan juga di sebut merpati belehan atau pedaging, oleh karenanya banyak merpati jenis ini di manfaatkan untuk  pedaging atau kuliner, keberadaan merpati yang jenis ini banyak pula ketika ada acara tertentu maka ada symbol pelepasan merpati.

Tips memilih merpati yang benar



Memelihara burung merpati harus teliti dan serius apalagi buurng yang akan di pelihara untuk bisnis dan lomba untuk mencari nama. Beda hal dengan  memilih merpati potong atau untuk di goreng yang penting burung gemuk dan sehat maka bisa lebih nyaman bagi pembelinya. Namun jika anda akan memilih merpati untuk lomba dan ternak maka tips berikut ini bisa anda jalankan. Pertama lihat induk merpati dari trah mana adakah induk - induknya semula generasi hasil lomba, maka ini perlu anda teliti dan bila perlu ada ring di kaki merpati apa nama farmnya dan garis keturunanya.

Kedua merpati yang di pilih harus sehat dan jika sayu atau kurang menarik perlu anda pertimbangkan.

Ketiga pilih merpati dengan sistem mengenal pemilik atau jaringan merpatinya sebab jangan - jangan  merpati yang anda beli merupakan barang hasil sindikat atau hasil pencurian, maka hal ini perlu menjadi referensi agar tidak terjebak pada memilih merpati yang terburu-buru. Selanjutnya pemilihan harus juga melihat kondisi keungan atau buget kantong anda sebab jangan nawah murah atau mahal tetapi hanya untuk ngetes harga. Pemilihan yang lain cari dan buat jaringan yang benar jangan membuat jaringan kerja yang berbau mafia.

Tips yang terakhir jika burung terbagi berkelas kualitas yakni, kelas lomba maka merpati di jual saja komunitas di track balap atau tinggian sehingga harga tetap bagus.
Sedang merpati yang hanya kelas rumahan atau kelas rumah makan maka lebih baik di bawa ke pasar untuk di goreng.

Merpati yang untuk breeding biasanya juga mahal sebab merpati yang semacam ini bagi pecintanya sudah di kasta - kasta karena telah di kros untuk menghasilkan bibit bibit yang mumpuni dari generasi untuk ke generasi.

Manfaat kacang tanah bagi merpati



Berbicara merpati dan rentetannya seolah tiada habisnya hal ini di sebabkan merpati memiliki segmen pasar dan penggemar yang yang cukup lebar, bagian dari merpati yangdi gemari adalah merpati balap dan merpati kolong di Indonesia adalah yang paling menantang dan sulit bagi merpati muda. Jadwal berat dan usia sangat muda dari merpati mengharuskan mereka untuk memiliki sumber makanan terbaik (butir), dengan nilai terbesar dan gizi.

Kacang tanah, memiliki nilai unggul daripada biji-bijian lain, kacang tanah dapat memberikan merpati-merpati kita untuk balap. Anda harus memberi mereka makan dalam bentuk mentah. Seperti halnya kacang tanah Spanyol, karena ukurannya yang kecil dan bentuk seragam.
Kacang tanah, memiliki nilai gizi yang baik dan akan menghasilkan hasil yang bagus, dengan kacang tanah Spanyol memiliki rasa sedikit lebih baik. Anda harus memberi makan kacang tanah utuh, dengan kulit masih menyala. Hal ini memastikan bahwa merpati akan mendapatkan nilai terbaik dari sumber makanan.

Ketika kacang tanah dibelah dua atau dihancurkan, mereka kehilangan banyak nilai gizi mereka. Kacang tanah harus disimpan di tempat yang sejuk, bebas dari kelembaban atau uap air. Jika disimpan dengan benar, mereka akan bertahan hingga 1 tahun tanpa masalah. Ini merupakan salah satu investasi terbaik yang mewah, sehingga dapat memastikan keberhasilan dalam pemuliaan, dan di kandang merpati balap.

Kacang tanah, mengandung kandungan minyak tertinggi. Kacang tanah, mengandung konten FAT sangat tinggi 47%, dibandingkan dengan Jagung 4%. Kacang tanah tinggi Protein 30%, Jagung 10%. Tinggi karbohidrat Jagung 55-70% dibandingkan Kacang 12%.

Hal ini penting karena ketika karbohidrat berubah menjadi energi, mereka memberi kita 1/2 jumlah energi seperti halnya butir tinggi lemak.oleh karena itu, kacang tanah memberikan kekuatan merpati selama 2 kali energi lebih banyak, daripada bahan bakar dari jagung. Nilai gizi atau energi burung kita terima dari kacang tanah adalah 2 kali lebih besar dari makanan biasanya.
Selama perlombaan, merpati balap atau merpati kolong, menyimpan energi dalam bentuk "glikogen" dalam otot dan hati. Glikogen ini, seperti bensin di mobil anda dalam perubahan energi untuk menggerakkan kendaraan.

Ketika tangki glikogen dari merpati kita kosong, mereka tidak memiliki lebih banyak bahan bakar. Ini berarti merpati harus menggunakan otot-otot sendiri, dalam proses menurunkan berat badan. Merpati yang diberi makan kacang tanah (lemak 47%), bukan pakan normal (5-10% lemak) rendah kadar lemak, dapat menangani berat tanpa kehilangan berat badan atau menggunakan otot mereka sendiri.
 Merpati dalam kondisi sangat baik, setelah selesai lomba, maka bisa digunakan untuk balapan lagi minggu depan. Hal ini sangat penting, di mana merpati balap atau merpati kolong harus menyelesaikan serangkaian lomba untuk memenangkan hadiah besar.

Menyiapkan sarang


  1. Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari 80%).
  2. Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan dari kaju.
  3. Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng” sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.
  4. Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.

Penyakit yang mungkin terjadi

Setiap makhluk hidup pasti tidak luput dari sebuah penyakit, begitu juga dengan para unggas termasuk burnung merpati dan dara. Inilah beberapa penyakit yang mungkin terjadi pada burnung dara:

(1) Kanker
Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa.
Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati. Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati. Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan.

(2) Kurus (merpati menjadi kurus)
Burung kurus dan terlihat sakit. Umumnya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan.

(3) Mencret/Diare
Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan.

(4) Pilek
Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari.
Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin.

(5) Pnemonia
kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia. Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik.

(6) Parathypus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang.
Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus.
Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.
Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine).

(7) Coccidiosis
Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah.
Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran.

(8) Cacar
Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat.
Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia (penggunan perlu petunjuk dokter hewan).

Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi.

Binatang pengganggu merpati umumnya




Inilah beberapa binatang penggangu burung merpati dan dara pada umumnya:
(1) Kutu.
Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu jika cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas, perkembangannya sangat cepat.
Untuk menjaga merpati bebas kutu seperti ini, gunakan saja FreshAves, obat anti parasit yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak membuat keracunan). Selain bisa digunakan untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua parasit di lingkungan tempat tinggal merpati.
(2) Tungau Merah:
Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Burung ini hidup di celaj-celah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan kandang dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang.
(3) Lalat merpati:
Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang.

Masa bertelur


Setelah sarangnya selesai dipersiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, maka merpati betina akan bertelur yang pertama. Telur yang kedua biasanya dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, dapat diharapkan 2 butir telur atau dua ekor anak bisa dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai dan dilakukan oleh pasangan itu, baik induk jantan atau betina. Namun induk betina lebih banyak melakukan kegiatan pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu singkat yaitu dari pagi sampai siang. Lama masa pengeraman berkisar 18-22 hari. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18 hari, diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya.
Sesaat setelah telur menetas maka anak diberi makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karena induk akan disuapi keanak-anaknya. Jenis pakan yang paling baik untuk burung merpati adalah jagung dan kacang hijau.

Pemilihan jantan dan betina


     Pemilihan jantan dan betina pada merpati sangatlah penting, hal ini karena berguna untuk menunjang kesuksesan dalam beternak merpati
Ciri-ciri merpati jantan:
  • Badan tegap, bila dilihat dari samping maka punggung merpati jantan  cenderung tegak
  • Pangkal paruh kalau dipegang lebih lebar dibandingkan betinanya
  • Kepalanya cenderung bulat
  • Matanya bila menatap sangat tajam
  • Supit udang (tulang rawan dibawah dubur) kalau dipegang ujungnya rapat, lancip, kaku
  • Kalau sudah dewasa mengeluarkan suara membekur sambil memutar badan membentuk lingkaran dengan mengelilingi betinanya (birahi)
  • Suaranya besar (ngebas)
Ciri-ciri merpati betina:
  • Badan merunduk, bila dilihat dari samping maka punggung merpati betina  cenderung datar
  • Pangkal paruh kalau dipegang lebih kecil dibandingkan jantannya
  • Kepalanya cenderung kotak (bulat tapi ada pingulnya/ dahinya nonong)
  • Matanya bila menatap lembut (tidak melotot)
  • Supit udang (tulang rawan dibawah dubur) kalau dipegang ujungnya renggang, tumpul atau bengkok, lentur (untuk jalan telur dikemudian hari)
  • Kalau sudah dewasa tidak mengeluarkan suara atau mengeluarkan suara membekur tetapi badan tetap diam ditempat
  • Suaranya kecil (tidak ngebas)

Pemilihan bibit burung dara



  Pemilihan bibit merpati hias mutlak diperlukan guna mendapatkan anak-anak hasil ternakan yang benar-benar berkualitas. Usahakan mencari bibit yang benar-benar ras original dan tidak ada silangan dengan merpati dari ras lain. Hasil ternakan yang berkualitas itu nantinya akan memudahkan kami untuk memasarkan ke konsumen. Ciri-ciri bibit yang berkualitas adalah sebagai berikut:

  • Harus asli/ori artinya bibit merpati tidak boleh silangan dengan merpati dari jenis ras yang berbeda, harus dari ras tertentu yang benar-benar sama dan asli (bisa didapatkan dari peternakan kami)
  • Tidak ada cacat fisik, sehingga memudahkan untuk proses perkawinan dan enak dipandang mata
  • Dipilih bibit yang bagus marking warnanya dan badan yang tegap dan besar, sehingga terlihat keindahan dan keunikannya
  • Diusahakan beli bibit dari peternak yang benar-benar menguasai seluk beluk merpati dan komitmen terhadap keorsinilan ras merpati
  • Dan yang wajib dilakukan adalah belilah merpati di tempat kami karena kami menjamin keasliannya 

Cara melipatgandakan produksi anak burung dara


Ungkapan sepasang merpati sebagai simbol kesetiaan dalam cinta rupanya mengandung makna sesungguhnya dan bukan sekedar ungkapan tanpa dasar. Ternyata kehidupan merpati secara alamiah memang mempunyai sifat-sifat unik dan hal ini sudah dikenal sejak lama.
Keunikan burung ini dapat dilihat dari ikatan perkawinan yang cenderung setia dan tidak dapat dipisahkan antar pasangannya (merpati jantan dan betina). Bahkan bila salah satu pasangannya mati tidak bisa digantikan dengan yang lainnya. Merpati yang juga mempunyai kecenderungan suka pada pasangannya yang sejenis kelamin (homosex atau lesbian).
Sifat setia atau monogami ini mangakibatkan usaha burung merpati ini kurang efisien karena peternak harus memberi makan burung jantan yang tidak produktif  (menghasilkan anak). Pasangan yang setia ini hanya akan menghasilkan telur dua butir saja per periode peneluran yang selanjutnya dierami selama 18 – 19 hari. Menjelang anaknya berumur sepuluh hari akan bertelur lagi begitu selanjutnya dengan proses yang sama.
Dengan demikian pemeliharaan sepasang merpati secara alami hanya mampu menghasilkan 24 ekor anak merpati (piyik / squab) pertahunnya atau hanya 12 kali berperiode peneluran. Rendahnya kemampuan berproduksi inilah sebagai penyebab utama dalam usaha burung merpati penghasil squab.
Keadaan di atas menimbulkan pertanyaan mungkinkah produksi burung merpati dapat ditingkat dalam waktu yang singkat?
Secara teoritis dan pengalaman beberapa peneliti ternyata merpati bisa bertelur sebanyak 66 – 72 butir pertahun bila telurnya terus-terusan diambil tidak dierami oleh induknya tapi oleh inkubator atau induk buatan. Ini berarti kemungkinan peningkatan produksi anak merpati (squab) sampai 300% dibanding dipelihara secara alami.
Pertanyaan berikut timbul apakah anak merpati yang baru lahir bisa dipelihara tanpa induknya tetapi dengan teknologi saat ini? Pertanyaan ini ada karena merpati muda diberikan makan langsung dari induknya (“menyusui”) yang berbeda dengan anak ayam yang baru menetas bisa mencari makan dan minum sendiri.


Metode hand feeding sebagai suatu alternatif




Sampai saat ini metode yang paling cepat yang mungkin bisa dipakai untuk meningkatkan produksi squab adalah dengan metode “Hand Feeding”. Merpati muda yang baru menetas masih buta dan sangat lemah diberi makan dengan cara disuapi sebagai pengganti induknya. Pekerjaan menyuapi ini memang memerlukan ketekunan dan pengalaman. Cara sejarahnya ini sudah dikembangkan dari tahun 1915 di Jerman dan pada akhirnya di negeri Cina ditemukan metode untuk memelihara burung yang baru menetas dengan nama Hand Feeding.

Hand Feeding menggunakan pakan yang disusun dari bahan-bahan murni (pure diet) dan di Bali metode ini sudah bisa dilakukan sesuai dengan kondisi setempat dan meluas secara umum di Indonesia. Cara ini dilandasi pada suatu kenyataan bahwa bahan pakan anak merpati harus mudah tersedia. Hasilnya cukup menggembirakan karena anak merpati yang baru lahir telah berhasil dipelihara dengan metoda tersebut.
Bahan makanan yang dipergunakan adalah telur ayam mentah dicampur dengan air yang diberikan sampai umur satu minggu. Untuk selanjutnya diberikan makanan ayam fase starter sampai umur 30 hari.

Tips memelihara burung dara

Sasaran melihara Burung merpati hias, dapat dikelompokkan dalam beberapa pengertian. Di antaranya memelihara burung merpati sebagai hiasan, yang tidak banyak berbeda dengan memelihara burung Merpati hias lainnya, misalnya memelihara ayam hutan atau ayam bekisar, dan ada juga pihak yang bertekad memelihara merpati hias jenis tertentu untuk  bereksperimen, yaitu untuk mendapatkan jenis baru – seperti halnya telah terjadi di luar negeri.

Sasaran yang berbeda-beda itu sudah tentu akan mendorong peemiliknya untuk membuat kandang burung yang tidak sama. Kalau sasaran kita sekedar untuk mendapatkan keuntungan, tentu modal kandang akan ditekan serendah mungkin, sebab nyatanya bibit burung sudah cukup mahal.
Keadaan ini tentu berbeda dengan memelihara burung, hanya sebagai bagian dari keindahan pertama halaman rumah, sehingga faktor kandang akan menjadi sesuatu yang berkaitan dengan arsitektur taman. Dengan demikian kandang perlu dibuat sebaik mungkin.
Keadaan itu tentu akan berlainan pula dengan usaha menangkarkan burung dengan sasran penelitian atau lainnya. Maka bentuk kandang tentu akan diarahkan pada usaha memenuhi kebutuhan burung.
Kita dapat melangkah dengan usaha memenuhi keperluan burung akan kandang, atau kita memberikan tempat kepada burung mengikuti selera kita. Keadaan kandang dapat memberi gambaran tentang bentuk-bentuk kandang yang dapat dipakai oleh merpati hias, baik dilihat dari segi pemeliharaannya maupun dari segi penangkarannya untuk keperluan tertentu. Dan ini pun kiranya dapat diatur agar masih memenuhi selera sebagai tempat memajang burung-burung yang sengaja kita hadirkan sebagai bagian dari taman.
Tetapi keadaan ideal itu tidaklah selalu dapat dipenuhi. Sudut ruangan pun, misalnya, dapat diberi batas kawat, asal cukup luas untuk bergerak sebenarnya sudah dapat dipakai sebagai tempat bagi sepasang merpati hias, dan orang masih dapat menikmati tingkah laku dan suaranya.
Dalam keadaan lain – seperti pada merpati konsumsi – cara itu mungkin kurang cocok terutama bagi orang yang berpikir komersial. Maka orang lebih menyukai adanya sangkar yang dapat dipindah-pindah dan ditumpuk-tumpuk di mana saja di bagian rumah, sebab melalui sangkar-sangkar inilah diharapkan adnya keuntungan pengembangbiakan burung-burungnya.
Dengan singkat, kita dapat memelihara merpati hias ini dengan menyediakan fasilitas tempat sebagai berikut:
  1. Membuat kandang mengikuti keperluan burung:                                                                            Di sini kita mengusahkan tempat bagi burung untuk tidur, berkembang biak (bertelur dan membesarkan anak), dan untuk berangin-angin mencari sinar matahari dan udara segar. Juga anak-anak burung yang sudah disapih dan burung-burung muda perlu disediakan tempat yang terpisah. Semua itu dilakukan dengan memberi tempat kepada burung tanpa burung dilepas bebas. Dalam keadaan tertentu, karena burung merpati hias kadang dijadikan burung pembantu/pemandu bagi burung merpati pos (yang sedang dipertandingkan) dan untuk itu juga menjalani latihan-latihan ketat seperti burung merpati pos, maka kandang pun perlu disediakan untuk keperluan itu.
  2. Membuat kandang sesuai dengan pertamanan:                                                                                  Di sini lokasi dan bentuk kandang disesuaikan dengan keadaan tempat dan selera manusia, untuk nantinya disodorkan kepada burung. Burung yang ditempatkan dalam satu ruang kawat beratap, misalnya, dapat kita beri kotak sarang untuk bertelur, di samping diberi kesempatan untuk mandi.
  3. Membuat kandang berorientasi komersial:                                                                                          Membuat kandang dengan memperhitungkan biayanya (agar semurah mungkin) karena pemeliharaan burung ditunjukkan untuk keperluan perdagangan sederhana (tanpa melihat mutu dan bibit). Sehingga keuntungan komersiallah yang menjadi sasaran pemeliharaan. Dengan begitu, usaha kita hanyalah mengusahakan untuk membuat burung bertelur dan membesarkan anak, yang nantinya setelah besar kita jual.

Perawatan anak burung merpati usia 0 Sampai 4 Minggu

Pada minggu pertama, anak burung merpati dapat menggerak-gerakkan kepalanya untuk mendapatkan makanan tetapi tidak mampu membedakan apa-apa. Tetapi setelah berumur sepuluh hari, bulu-bulu jarum muncul dan anak burung merpati ini sudah mampu membedakan keadaan sekeliling serta tahu adanya pihak pengusik. Anak burung akan berusaha menghalau pengusik ini dengan suaranya (mendesis) dan membuka paruhnya.
Anak burung sepenuhhya masih tergantung pada pemberian makan dari induknya sampai berumur 3 minggu. Selama 3 minggu ini dapat saja anak burung tidak dirawat dengan baik oleh induknya, sehingga mati, karena anak burung yang minta makan dengan suara lebih keras dan lebih agresif akan mendapat makanan lebih dahulu.
Biasanya yang menetas ebih dahulu akan mendapat makanan lebih dahulu dan berkembang lebih cepat dari burung satunya. Semakin besar anak burung, semakin bertambah keserakahannya untuk mendapatkan makanan. Barulah setelah 5 minggu keadaan itu berhenti, sebab anak burung mulai dapat makan sendiri dan badannya umumnya telah berbulu penuh.perawatan burung anakan merpati
Setelah anak burung meninggalkan sarang, burung jantan masih memberinya makan untuk masa kira-kira 10 hari lamanya. Dalam masa ini burung betina boleh jadi sedang sibuk bertelur dan mengerami telur di sarang lain (disebelah sarang lama).

Tak lama kemudian kedua induk ini akan sibuk dengan memberi makan anak burung yang baru lahir. Kalau kita memelihara merpati konsumsi dan menjual anak-anaknya sewaktu masih kecil (belum berbulu penuh), maka kedua induknya tidak mendapat gangguan untuk bertelur lagi dan membesarkan anak-anak yang lahir kemudian.

Kalau kita memisahkan induk dari anaknya dan membiarkan burung jantan membesarkan anak-anaknya, maka dengan cara itu burung betina akan lebih cepat bertelur kembali.
Anak burung akan menjadi dewasa pada umur sekitar 4-6 bulan. Dan pada usia ini burung telah mencari jodoh dan mengembangkan keluarga sendiri. Kalau kita mengajar produksi merpati konsumsi maka keadaan itu tidaklah menjadi masalah, bahkan menguntungkan.
Tetapi kalau kita menginginkan burung-burung yang sehat untuk kepentingan pameran (keindahan bulu menjadi faktor utama) bagi burung hias, dan kepentingan pertandingan (kecepatan dan kemampuan kembali menjadi faktor utama) bagi burung merpati pos, maka perkawinan itu perlu ditangguhkan sehingga paling tidak berumur setahun.

Untuk itu anak-anak burung harus dipisah dari burung-burung dewasa, sebab kehadiran burung-burung dewasa dapat merangsang burung-burung muda untuk kawin.
Penggunaan “orangtua-asuh” atau “orangtua-angkat” kadang dilakukan terutama di kalangan peternak merpati hias, demi kepentingan pameran dan pertandingan-pertandingan yang ada. Juga dikalangan peternak merpati pos yang menganggap penting arti pembesaran anak, terutama bagi burung-burung yang baik dalam hal sifat-sifat lain tetapi ternyata lemah dalam membesarkan anak.
Untuk keperluan orangtua-asuh ini dapat dipergunakan merpati apa saja asal memiliki paruh panjangg, dan ini sengaja dipelihara untuk keperluan tersebut setelah kemampuannya diketahui. Orangtua-asuh harus bertelur dan mempunyai anak dalam tahapan yang kira-kira sama dengan perkembangan telur dan anak yang akan diasuh.

Untuk keperluan ini sudah tentu telur-telur atau anak-anak dari orangtua-asuh ini perlu diambil (dikorbankan) dan diganti dengan telur atau anak dari burung yang kita inginkan hasil anaknya. Pergantian telur tidaklah menimbulkan masalah, tetapi pergantian anak burung haruslah dilakukan secara berhati-hati.

Anak burung yang dibesarkan itu haruslah belum tumbuh bulunya, sebab kalau orangtua-asuh ini tahu bahwa yang ada dalam sarangnya adalah anak burung lain maka orangtua-asuh ini tidak mau menerima kehadiran anak-anak ini, tidak mau mengasuhnya (memberi makan) dan bahkan boleh jadi akan membunuhnya.

Makanan untuk burung dara

Memelihara burung dara ini tidaklah begitu sulit kita hanya cukup mempersiapkan kandangya saja yang kita tarok di ketinggian sekitar 3 meter agar sedkit jauh dari jangkauan manusia ini bertujuan untuk supaya burung dara nanti akan tenang saat mengengkrami telunya.
Sebernernya burung dara ini bisa mencari makanan sendiri tanpa harus kita kasih makan akan tepai leih baik kita beri makan sehari satu kali itu sudah cukup selebihya burung ini akan mencari makanan sendiri.
Dan berikut adalah makanan untuk burung dara
- Jagung
- Poor
- Milet
  • Pakan yang paling umum diberikan adalah jagung, selain mudah didapatkan dipasaran juga murah harganya. Pemberian pakan bisa dilakukan 2 kali sehari atau 1 kali sehari. Dua-duanya sudah saya coba dan tidak bermasalah. Pilihan tergantung pada ketersediaan waktu anda untuk memberikan pakan pada merpati anda. waktu yang tepat jika pemberian pakan 2 kali sehari yaitu jam 7 dan jam 4 sore. Waktu fleksibel tergantung waktu anda, yang penting memberikan pakan pada saat terang. jika waktu anda hanya cukup memberikan pakan 1 kali dalam sehari, anda cukup memberikannya pada sore hari. Hal-hal yang perlu anda perhatikan saat pemberian pakan:
  • Pakan yang diberikan hanya 1 jenis saja pada satu waktu, kalau 2 atau 3 jenis biasanya merpati akan mengacak-acak makanan, sesuai dengan yang dia mau.
  • Air minum sebaiknya selalu tersedia setiap saat.
  • Buat tempat pakan yang cukup lebar agar merpati tidak berebut. kecuali jika merpati terpisah pada lain-lain kandang.
  • Jangan pernah menempatkan pakan setiap saat, sediakan pakan sesuai waktu yang anda tetapkan saja.
  • Variasi jenis pakan sangat membantu dalam menjaga selera makan merpati.
  • Pisahkan burung yang selalu membuat keributan saat makan
  • Perhatikan burung yang tidak kebagian makan agar diberi kesempatan untuk makan cukup.
  • Perhatikan setelah makan, burung harus minum.
  • Berikan serbuk grit atau kulit telur yang telah kering dan dihancurkan minimal sebesar diameter  jagung terkecil secara berkala seminggu sekali atau 2 minggu sekali.
Hal yang sangat peru diingat ketika memberimakan burung merpati adalah pada saat telur burung sudah menetas, saat telur sudah menetas kedua iduk burung dara akan membagi makanannya dengan anaknya dengan cara diloloh dengan mulut mereka. Iduk laki dan bperempuan sama mereka sam-sama mencari dan memberi anak makan.
Dan setelah saya berhenti memelihara burung dara ada satu hal yang saya perhatikan dari selama saya memeliharanya yaitu kotorn buurung ini terdapat dimana-man apalagi kalau brung nya sudah mencapai puluhan, saran saya sebaiknya bila sudah mencapai puluhan ekor silahkan anda jual sebagian, untuk mengurangi kotoran semakin menyebara kemana-mana.

Burung dara Gondok

Burung dara gondok, ini merupakan jenis burung hias yang cukup terkenal di kalangan peternak burung hias. Burung gondok ini sesuai namanya memiliki ciri khas yaitu adanya sesuatu yang menonjol seperti gondok di dadanya. perawatan burung ini terbilang cukup mudah.

Burung dara Jacobin


Ternyata tidak hanya manusia yang ingin tampil modis. Seekor burung merpati Jacobin yang diperkirakan asal Asia Selatan ini tidak mau kalah. Dengan bulu di lehernya yang seakan memakai "jaket bulu", membuat burung ini tampak cantik dan "modis".

Sebenarnya burung ini adalah jenis merpati yang paling tua di dunia yang nyaris tidak diketahui dimana asal usul pengembang biakannya. Beberapa ahli percaya asal burung ini dari India. Tetapi para ahli lain menyatakan burung ini berasal dari Siprus. Jenis burung ini berkembang biak di Eropa sekitar abad ke 16.

Meski telah berkembang biak selama berabad-abad, merpati Jacobin mengalami perubahan yang luar biasa dalam 80 tahun ini. Tubuhnya agak kecil, ramping dan berukuran sedang. Bulu dan kakinya panjang, sedangkan ekornya ramping. Dengan bulu lebat dan tegak di lehernya, membuat kepala burung ini hanya terlihat dari depan. Posturnya yang tegap, membuat burung ini nampak lebih menawan.

Nama Jacobin diambil karena mirip dengan para biarawan Jacobin, yang selalu memakai tudung kepala berbulu. Ternyata burung ini juga merupakan kesayangan Ratu Victoria Inggris. Pada saat itu ia mengupayakan spesimen yang luar biasa agar koleksi burung ini meningkat.

Meski burung ini tampak halus dan mewah, tetapi sebenarnya jenis ini sangat rapuh. Selain karena makannya yang sedikit, bulu lebat di lehernya membuat dia tidak bisa terbang terlalu jauh.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More